Televisi
Menyumbang Amoral
Kejadian
memalukan hari-hari ini tentang berbagai masalah yang dihadapi siswa. Salah
satunya tindak kriminal yang dilakukan siswa. Pencurian mobil avanza yang
dilakukan anak sekolahan (SM/10) menjadikan gagalnya sekolahan mendidik moral
yang dimiliki anak didiknya. Kini kita harus mempercayakan kepada siapa lagi
soal pendidikan, kalau sekolah yang sangat dipercaya sebagai lembaga suci yang
bertujuan membentuk kepribadian saleh tidak mampu mewujudkannya. Terus kita
harus percaya siapa dengan morak anak yang semakin hari semakin tidak beres
dalam pergaulan?
pertanyaan
tersebut memang sulit dijawab oleh sekolahan. Karena sekolah sudah gagal total
mendidik siswa dan melakukan preventif
dalam penanggulangan masalah tentang moral anak dizaman modern. Kita
lihat saja bermacam varian kebobrokan siswa terekam dalam berita-berita.
pembunuhan, tawuran, seks bebas dan hamil diluar nikah adalah kumpulan kecil
dari setumpuk persoalan yang segera harus dituntaskan sekolahan.
Sekolah
kehilangan pijakan mendidik anak. Mereka lebih seringa mengajajarkan sisiwa
tentang kompetitif dan persaingan yang saling mengalahkan antar siswa. Pola
asuh pendidikan indonesia masih belum sadar kalau yang diterapkan oleh
pendidikan indonesia masih bersifat pengkerdilan dan penaklukan.
Akhlak
sendiri memiliki makna menurut imam al ghazali dalam bukunya ihya ulumuddin,, Imam al-Ghazali mendefinisikan ahklak dalam
kitabnya Ihya 'Ulumuddin adalah suatu perangai (watak, tabiat)
yang menetap kuat dalam jiwa seseorang dan merupakan sumber timbulnya
perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya, secara mudah dan ringan, tanpa perlu
dipikirkan atau atau direncanakan sebelumnya
Sejalan
dengan gagasan moral menurut al ghazali bahwa apa yang dimak
Sekolah
biasanya melimpahkan moralitas sisiwa terhadap guru agama. Guru agama semakin
tercekik tujuannya mendidik ketika siswa yang ditanamkan pendidikan agama sudah tidak sejalan dengan yang diajarkan
dalam jam-jam pelajaran agama.
Pendidikan
agama dinilai biang keladi dengan sejumlah kasus-kasus yang menjerat moralita
siswanya. Pendidikan agama sebagai penanam moral siswa yang sejatinya membentuk
sikap-sikap yang diinginkan semua orang tua, malah tidak mampu membendung
pola-pola kemudaan sisiwa. Yang menurut sejumlah ahli masih labil bersikap
Lagi-lagi
keotoritasan mendidik moral masih berpacu pada guru agama. Pola dikotomi
melekat dalam penagajaran diindonesia. Guru non agama enteng-enteng saja kalau
moral didiknya rusak. Mereka seakan tidk memiliki tanggung jawab dalam mendidik
Apalagi
zaman kekinian, lalu lintas informasi dengan mudah diakses tanpa butuh waktu
masa rentang. Siswa akan semakin menyalh gunakan teknologi semakin besar.
Bokep-bokep merajalela dengan praktisnya mendownloag konten-konten porno
beredar.
TV yang
menjadi tontonan anak-anak sekolah menjadi pemasok terbesar ambrul adulnya
moral anak sekolah. Ada ganteng-ganteng serigala (SCTV) hampiran sebagaian
isinya memuat adegan-adegan pacaran dan sejumlah aksi kekerasan.
Parahnya
lagi, film-film dengan adegan percintaan pemuda mendapat ranting tertinggi
dalam dunia pertelevisian indonesia. Tv yang menyajikan tontonan mendidik malah
kehilangan penontonnya. Sehingga, acara pendidikan sulit dijumpai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar