Rabu, 21 Januari 2015

Pengaruh media sosial terhadap citizen journalism



Pengaruh media sosial terhadap citizen journalism

Jejeraing sosial atau biasa kita kenal dengan social network merupakan suatu media komunikasi dimana dapat menghubungkan satu dengan lain melalui cyber room atau ruang maya. Hal ini bertujuan untuk berinteraksi, berbagi informasi dan update hal-hal yang terjadi disekitar .

Citizen journalism atau jurnalis warga memanfaatkan sumber internet untuk menyebar luaskan peristiwa yang dilihatnya. Kadangkala jurnalis warga lebih sering memuat gambar , tulisan ataupun video yang diunggah melalui internet, melebihi media-media resmi yang sekarang kita kenal.


Mengenai pentingnya jurnalis warga sebagai penyedia informasi. berikut sesi petikan wawancara redaksi Quantum Edukasi dengan zakki Amali selaku wartawan suara merdeka.

1.     Apa yang anda ketahui tentang citizen journalism?

Secara umum arti dari citizen journalism adalah adanya partisipasi warga secara perorangan dalam bidang jurnalistik (liputan). Dia meliput tanpa dibebani deadline, TOR tugas peliputan, kouta berita, dan gaji. Dia bertugas layaknya wartawan, tetapi tidak memiliki atasan.

Secara singkat ia meliput secara sukarela dan sesuakanya terhadap segala peristiwa yang dijangkaunya. Dia tidak terpaku pada sebuah peristiwa besar atau kecil. Peristiwa yang paling dekat baik secara emosional maupun geografis ditemui di jalan raya. produk  jurnalis warga ini beragam, tidak hanya tulisan di blog, gambar fotto dan video. serta memanfaatkan jejaring sosial dalam penyebarannya karya jurnalis warga ini.

2.  Menurut anda, bagaimana pengaruh media sosial membantu jurnalis warga?

Keberadaan media sosial membantu menyebarkan informasi dan link dari sebuah blog berisi peristiwa yang dibuat jurnalis warga lebih cepat. Penyebaran informasi memungkinkan terjadi lebih massif melalui jejaring media sosial. Secara kualitas tidak terlalu membantu, karena proses pembuatan sebuah berita dan pengetahuan jurnalis warga tidak terlalu terbantu oleh media sosial.

3.  Apakah ada pengaruh signifikan  dari media sosial terhadap pemberitaan di media cetak terkait dunia jurnalistik?

Tidak signifikan. Pengaruh besar media sosial hanya pada media daring atau online. Sudut pandang media cetak berbeda dengan online. Ini sebabnya pemberitaan media online pada sejumlah portal tampak bias. Karena terkadang memuat sebuah foto atau informasi dari media sosial tanpa sebiuah konfirmasi atau verifikasi.
Sementara media cetak lebih baik menunggu sebuah peristiwa konfirmasi lebih dulu dan telah matang.

4.  Menurut anda, seberapa efektifkah peran media sosial terhadap jurnalis warga?

Media sosial berperan untuk saling memberi masukkan atau komentar Terhadap produk jurnalis  warga. Kalau blog komunitas dianggap sebagai media sosial, ini pengaruhnya sangat besar. Sebut saja kompasiana yang promosinya massif menggarap warga.

5.  Menurut anda dampak positif dan negatif dari munculnya citizen journalism?

Isu dan peristiwa ang tak tercover media meainstream dapat muncul suka-suka oleh jurnalis warga. Dia dapat membuat sebuah peliputan secara mandiri dan agenda setting yang sesuai dengan keinginannya dan misinya. Banyak isi positif dari kebebasan yang terbuka dan lebar. Hanya saja perlu diperhatikan oleh jurnalis warga agar tidak menjadi bumerang.
 Persolan  kode etik perlu dipegang. Kode etik menjadi nyawa dari semua jenis jurnalisme. Tentang kode etik merujuk dengan aturan dewan pers tentang etik wartawan indonesia contoh tak membauat berita bohong.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar