Paska Deklarasi kedua
capres-cawapres pada 19 maret lalu, ada dua kandidat yang maju pada Pilpres
nanti. Saya mendiskusikan pencalonan kedua capres tersebut dengan kawan-kawan.
Diskusi itu hanya
membahas capres saja, yaitu jokowi dan prabowo. Bahan diskusipun hanya
menyangkut tiga poin, yaitu fisik, asal keluarga, dan pengalaman kepemimpinan.
Pertama mengenai fisik,
boleh dikatakan semua sepakat fisik gagah, tegap, dan rupawan milik prabowo,
sedangkan jokowi hanya memiliki fisik kerempeng, wajah ndeso, dan cengengesan.
Kalau soal yang cocok jadi presiden melalui penilain dari fisik, pastilah
prabowo yang tepat jadi pemimpin ideal.
Selanjutnya diskusi
dilanjutkan poin Kedua tentang asal keluarga, jokowi berasal dari kalangan
rakyat biasa. Kariernya dibangun melalui usaha keras dan tekad yang susah
payah. Jokowi yang berasal dari rakyat biasa pastilah lebih tahu bagaimana
penderitaan rakyat kecil yang pernah dialaminya. Sedangkan, prabowo sudah hidup
enak atau dari kalangan elite sejak lahir, keluarganya berasal dari orang
punya. Kalau prabowo masih awam bagaimana susahnya jadi rakyat kecil.jadi
kesepakatan bahwa paling unggul dalam memahami rakyat kecil adalah jokowi, dan
jargon kampanye jokowi adalah kita sangat pas dan cocok.
Ketiga mengenai latar
pengalaman kepemimpinan, prabowo pernah menjadi pemimpin kopassus saat zaman
orba. Dan ada isu tentang desas desus keterlibatan prabowo mengenai hilangnya
para aktivis, hingga sekarang masih sulit diungkap dan para aktivis yang hilang
masih abu-abu alias tidak jelas keberadaannya. Mengenai jokowi, jokowi sudah
pernah menjadi wali kota solo selama dua periode, meski yang kedua masih belum
tuntas. Tapi, keterpilihan jokowi yang kedua di kota solo sudah tunjukkan
kepiawaian dalam menangani sebuah daerah. Tak ketinggalan keterpilihannya
sebagai gubernur DKI jakarta sudah menegaskan bahwa dirinya dipercaya dan
dieluh-eluhkan untuk jadi pemimpin oleh rakyat.
Begitulah timbang
menimbang anatara kedua capres yang kita bahas tentang jokowi dan prabowo.
Semoga dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan 9 juni nanti, agar suara
kita tak jatuh pada pemimpin yang kurang ideal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar