Pendidikan Untuk Hobi
Hobi adalah sesuatu yang diinginkan
dan yang disenangi dalam melakukan kegiatan beraktivitas. Hobi sangat
menentukan kegiatan yang dilakukan seorang itu akan suka rela atau nantinya
akan terhenti terpaksa. Hobi akan membuat seorang manusia tidak tertekan dalam
melakukan sesuatu, dia akan merasakan kesenangan meski, kesulitan menghadang
secara terus menerus. Hal inilah yang akan penulis fokuskan dalam menggali
pendidikan, yaitu lewat hobi.
Melalui hobi orang akan senantiasa
akan menyenangi setiap pekerjaannya, Meski pekerjaan itu susuh. Banyak orang
yang beranggapan kalau hobi hanya yang bersifat enteng menggunakan otak,
semisal hobi itu hanya pada ranah sepakbola, bola basket, atau boleh dibilang
pada ranah olah raga. Anggapan ini salah besar, hobi bisa di dapakai dalam
pendidikan. pendidikan akan memilikimenjadi kesenangan setiap orang dalam
negeri ini, ini dengan mengunakan beberapa alternatif yang dapat menghubungkan
pendidikan dengan hobi. Hal inilah yang harus menjadi tantangan bagaimana hobi
dapat berupa membaca, menulis dan berhitung. Rencana ini harusnya lebih urgen
dibahas, soal kurikulum jangan terlalu sibuk membahasanya.
Kurikulum selalu menjadi perhatian
khusus oleh pejabat atau menteri di negeri ini. padahal perhatian mereka
terhadap pendidikan di indonesia tidak berarti. kalau teknik dalam mendidik
kurang di pikirkan. secanggih apapun kurikulumnya, kalau pendidik tidak memiliki kesiapan dan teknik
ampuh dalam pembelajaran akan mengakibatkan kegiatan belajar mengajar di kelas
akan menghasilkan “nol” alias tidak mendapat hasil apa-apa. Untuk itu guru harusnya memikirkan teknik bagaimana siswa
dapat menjadikan pendidikan sebagai hobi dalam hidupnya. Hal ini harus menjadi
tantangan setiap guru. Biarkan saja, petinggi negara meributkan soal teknik
kurikulum yang akan digunakan setiap guru, toh guru yang menguasai kelas. Dan
guru yang lebih tahu bagaimana cara yang tepat dalam memberikan pengajaran.
Sisiwa yang berada di sekolah adalah
menjadi tanggung jawab setiap guru. Setiap siswa akan melihat tingkah pola guru
dalam kelas. Kelas akan memiliki dua suasana dalam pembelajaran, sejuk dan
membosankan. Kelas akan sepi, jenuh dan membosankan kalau gurunya tidak
memberikan senyuman setiap masuk ke kelas. Hal yang berbeda ketika guru yang
masuk kekelas akan mendapat kehangatan dan keperhatian siswa. Hal ini karena
guru yang mengajar adalah guru yang mampu membrikan inspirasi dan murah senyum.
Biasanya guru yang diperhatiin siswanya, juga memiliki timbal balik yang sama.
Tindakan guru yang melakukan care
kepada muridnya, akan menjadikan murid semakin betah. Murid yang secara jiwa
terpenuhi, akan menjadikannya senang berada di kelas. Muris yang sudah senang
dengan guru, otomatis guru tersebut akan menjadi idolanya. Setiap perilaku dan
tindakan guru idola akan sennatiasa di copy oleh setiap siswa. Hal inilah yang
akan menggiring tindakan guru untuk menciptakan pendidikan sebagai hobi.
Hobi adalah menyenangkan. Begitulah
pengertian sederhanya. Pendidikan dengan menyenangkan anak didik, berarti telah
berhasil menghobikan anak didik kepada pendidikan. untuk, itu setiap pendidik
harus memiliki kriteria menyenangkan agarsetiap siswa hobi pendidikan.
Sebenarnya pendidikan dapat menjadi
hobi setiap anak didik mudah melaksanakannya. Tidak butuh rumus atau
mengelurkan peraturan sulit apapun. Tidak membutuh kan biaya besar untuk
merancang kurikulum dalam pendidikan. cukupkan saja, guru yang mengajar.
Serahkan saja guru , dalam menyetir anak didiknya mencintai produk pendidikan.
Guru yang sudah menguasai minat
peserta didik tinggal mengarahkan minatnya, sehingga diberi manisan-manisan
agar ketekunannya belajar tidak kendur. Hal inilah posisi penting bagi guru
untuk selalu memberikan motivasi serta sport untuk mendukung setiap langkah
siswa.
Siswa yang sudah mendapatkan
kesenangan dalam belajar, Akan merasakan kenyamanan dalam menempuh pendidikan.
sehingga, pendidikan akan senantiasa menjadi hobinya dalam setiap perjalanan
hidup.
Hal inilah yang saaya maksud sebagai
pendidikan sebagai hobi. Yaitu buatlah sesenang mungkin siswa dalam mengarungi
kehidupan dalam belajar. Sehingga, nantinya siswa tidak akan bosan. Dan
dimanapun keberadaannya akan berpegang teguh untuk belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar